Mendagri Nepal Mundur Usai Demo Berdarah, 19 Orang Tewas

Suar_co
Selasa, 09 September 2025 | 12:54 WIB Last Updated 2025-09-09T05:54:53Z
Dilansir dari Kompas.com, Menteri Dalam Negeri Nepal Ramesh Lekhak mengundurkan diri pada Senin (8/9/2025). Ia mengambil tanggung jawab moral atas jatuhnya korban jiwa dalam aksi demonstrasi besar yang menewaskan sedikitnya 19 orang.

Demonstrasi tersebut dipicu keputusan pemerintah memblokir akses ke sejumlah media sosial, termasuk Facebook. Kebijakan itu memicu kemarahan publik, terutama generasi muda, yang menyebut aksi mereka sebagai “Protes Gen Z”. Selain menolak pemblokiran, massa juga meluapkan kekecewaan atas maraknya korupsi dan minimnya peluang ekonomi.

Di Kathmandu, ribuan demonstran—banyak di antaranya masih berseragam sekolah dan kampus—turun ke jalan, merobohkan barikade, hingga menerobos gedung parlemen. Polisi merespons dengan gas air mata, peluru karet, pentungan, hingga meriam air. Militer turut dikerahkan memperkuat pengamanan. Kerusuhan juga meluas ke Biratnagar, Bharatpur, dan Pokhara.

Polisi melaporkan lebih dari 100 orang terluka, termasuk 28 aparat. Beberapa saksi mata menuding aparat menembak secara sembarangan. “Peluru hampir mengenai saya, tapi justru mengenai teman yang berdiri di belakang saya. Tangannya terluka,” kata seorang demonstran.

Pemerintah berdalih pemblokiran media sosial dilakukan karena sejumlah platform belum mendaftar sesuai aturan baru yang ditujukan menekan penyalahgunaan, seperti hoaks dan penipuan. Namun, langkah itu dinilai justru memperburuk krisis.

Perdana Menteri K.P. Sharma Oli telah menggelar rapat darurat kabinet. Meski begitu, kritik terhadap pemerintah kian menguat, terutama karena dianggap gagal memberantas korupsi dan memperbaiki kondisi ekonomi.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mendagri Nepal Mundur Usai Demo Berdarah, 19 Orang Tewas

Trending Now