Situbondo – Usai digelar dengan meriah dan penuh sorak sorai di Desa Kendit, ritual Ojung di Situbondo, Minggu (28/9/2025), langsung diguyur hujan deras pada malam harinya. Peristiwa itu sontak disambut gembira oleh warga.
Ojung, yang dikenal sebagai tradisi berdarah masyarakat Madura, menampilkan dua lelaki saling mencambuk dengan rotan. Tradisi ini diyakini sebagai doa bersama untuk memohon hujan, sekaligus simbol solidaritas dan pengorbanan.
Hujan yang turun tepat setelah ritual selesai dinilai warga sebagai jawaban dari doa kolektif yang dipanjatkan. “Sejak dulu Ojung dipercaya mendatangkan hujan. Alhamdulillah, kali ini langsung dikabulkan,” ujar salah seorang peserta ritual.
Selain menjadi warisan budaya, Ojung juga menghidupkan perekonomian warga sekitar. Lapak makanan tradisional seperti tape, rujak, hingga sate gule ramai diserbu pengunjung.
Momen turunnya hujan usai Ojung kian menguatkan keyakinan masyarakat bahwa tradisi ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga mengandung nilai spiritual dan kebersamaan yang terus dijaga hingga kini.