Menghidupkan Kembali Jejak Kereta Api Panarukan, Mas Rio Dorong Reaktivasi Jalur Bersejarah

Suar_co
Rabu, 01 Oktober 2025 | 21:17 WIB Last Updated 2025-10-01T14:17:58Z
Situbondo – Pemerintah Kabupaten Situbondo semakin serius mendorong reaktivasi jalur kereta api Kalisat–Panarukan yang telah mati suri lebih dari dua dekade. Rabu (1/10/2025), Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo atau yang akrab disapa Mas Rio, meninjau langsung kondisi Stasiun Panarukan di Desa Kilensari.

Dalam kunjungan itu, Mas Rio didampingi Kepala Dinas Perhubungan Situbondo, Rikwan Sugihartono, serta tim teknis. Ia menegaskan bahwa reaktivasi jalur kereta api bukan sekadar proyek transportasi, melainkan bagian dari strategi besar membangkitkan potensi ekonomi di kawasan Tapal Kuda.

“Reaktivasi ini tidak hanya untuk mempermudah mobilitas masyarakat, tapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Mas Rio.

Menurutnya, kehadiran kembali jalur kereta akan memperluas konektivitas, membuka peluang investasi, serta meningkatkan daya saing sektor pariwisata Situbondo yang selama ini masih bergantung pada transportasi darat konvensional.

Pemerintah daerah menargetkan kereta bisa kembali beroperasi pada 2030. Sebagai langkah awal, tahun 2026 akan dilakukan pendataan dan inventarisasi menyeluruh terhadap jalur lama, termasuk aset PT KAI yang kini banyak beralih fungsi menjadi pemukiman maupun bangunan permanen.

Kadishub Situbondo, Rikwan Sugihartono, menyebut jalur Kalisat–Panarukan memiliki nilai strategis karena pernah menghubungkan Situbondo dengan kota besar seperti Surabaya dan Jakarta. “Jika jalur ini aktif kembali, Situbondo akan terkoneksi langsung dengan pusat ekonomi Jawa. Ini bisa menjadi momentum kebangkitan ekonomi lokal,” ujarnya.

Pemerintah juga berkomitmen menggunakan pendekatan persuasif dalam menangani masyarakat yang tinggal di atas lahan PT KAI. Mas Rio memastikan proses relokasi akan dilakukan secara adil dan manusiawi.

Sebagai catatan sejarah, Stasiun Panarukan dibuka pada 1 Oktober 1897 sebagai bagian jalur kereta api Besuki yang dibangun pemerintah kolonial Belanda untuk mengangkut hasil bumi dari Jawa Timur bagian timur. Namun, kejayaannya meredup, dan jalur Kalisat–Panarukan resmi berhenti beroperasi pada 2004 akibat penurunan jumlah penumpang maupun barang.

Kini, bangunan tua stasiun itu menjadi saksi bisu matinya sebuah jalur vital. Namun, dengan dukungan pemerintah pusat dan PT KAI, Pemkab Situbondo optimistis reaktivasi dapat segera terealisasi.

“Cita-cita besar ini tidak bisa hanya dari daerah. Kami butuh sinergi pemerintah pusat, PT KAI, dan tentu masyarakat Situbondo,” tegas Mas Rio.

Jika berhasil, jalur Kalisat–Panarukan akan menempatkan Situbondo kembali ke peta utama transportasi Jawa Timur sekaligus menjadi motor pembangunan jangka panjang di kawasan timur Pulau Jawa.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menghidupkan Kembali Jejak Kereta Api Panarukan, Mas Rio Dorong Reaktivasi Jalur Bersejarah

Trending Now