Sumenep – Gelombang penolakan terhadap eksplorasi minyak di Pulau Kangean, Madura, Jawa Timur, semakin kencang. Kali ini datang dari Wakil Sekretaris GP Ansor Situbondo, Fairuz Sadiq, yang mendesak pemerintah segera menghentikan aktivitas PT Kangean Energy Indonesia (KEI).
Fairuz menegaskan, laut adalah urat nadi kehidupan masyarakat Kangean yang mayoritas menggantungkan hidup dari hasil tangkapan ikan. Eksplorasi minyak, menurutnya, hanya akan merusak ekosistem laut dan menghancurkan sumber penghidupan nelayan.
“Laut adalah nafas masyarakat Kangean. Jika laut rusak, maka kehidupan mereka ikut hancur. Karena itu kami menolak keras eksplorasi minyak di wilayah ini,” tegas Fairuz, Selasa (23/9/2025).
Lebih jauh, ia mengkritik sikap pemerintah yang dinilai terlalu lunak terhadap kepentingan korporasi. Padahal, kata Fairuz, pembiaran terhadap aktivitas PT KEI bukan hanya mengancam ekologi, tapi juga bisa memicu konflik sosial di tengah masyarakat.
“Pemerintah harus hadir dengan tegas berpihak kepada rakyat, bukan kepada korporasi,” ujarnya mengingatkan.
Tak hanya dampak ekologis, Fairuz juga menyoroti minimnya transparansi perusahaan dalam menjalankan proyek. Ia menilai, jargon kesejahteraan rakyat yang digaungkan justru berbanding terbalik dengan praktik di lapangan.
“Proses yang tidak transparan hanya menimbulkan kecurigaan dan merugikan masyarakat,” tambahnya.
Fairuz menegaskan, GP Ansor Situbondo bersama elemen pemuda dan komunitas nelayan akan terus mengawal aspirasi masyarakat Kangean. Ia memastikan, desakan ini bukan sekadar retorika, melainkan komitmen untuk menjaga keberlangsungan hidup warga pulau.