.jpg)
Situbondo — Ribuan alumni pondok pesantren se-Kabupaten Situbondo menggelar aksi damai untuk membela marwah para kyai dan pesantren. Massa aksi menyerukan boikot terhadap Trans7, menyusul tayangan yang dinilai telah menurunkan kehormatan ulama dan dunia pesantren.
Dalam aksi yang berlangsung di pusat kota Situbondo itu, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) menunjukkan perannya sebagai penjaga keamanan. Sebanyak 200 personel Banser Situbondo diterjunkan untuk mengawal jalannya aksi agar tetap tertib, aman, dan kondusif.
Kasatkorcab Banser Situbondo, Aman Al Muhtar, menegaskan bahwa Banser hadir untuk memastikan keamanan seluruh pihak yang terlibat.
“Tugas Banser adalah mengamankan aksi demo agar berjalan selamat, pulang aksi demo juga selamat, dan memastikan para simpatisan lainnya aman,” ujar Aman Al Muhtar.
Menariknya, aksi damai ini digelorakan dengan semangat Situbondo jihad santri tanpa sampah. Selain menyuarakan aspirasi, para peserta aksi juga menunjukkan komitmen menjaga adab dan etika demonstrasi. Sepanjang aksi berlangsung, panitia berulang kali menyerukan agar peserta tidak meninggalkan sampah di lokasi. Usai orasi, para santri dan Banser melakukan gerakan bersih-bersih sebagai bentuk tanggung jawab moral.
“Jihad hari ini bukan hanya membela kehormatan ulama, tapi juga menjaga lingkungan. Aksi boleh berapi-api, tapi tetap berakhlak. Kami tidak ingin meninggalkan sampah sedikit pun,” ujar salah satu koordinator lapangan.
Aksi damai ini berlangsung tanpa insiden berarti. Para peserta aksi membubarkan diri dengan tertib setelah menyampaikan aspirasi mereka. Spirit solidaritas, adab perjuangan, dan cinta kepada ulama tampak menyatu dalam suasana damai yang dijaga ketat oleh Banser Situbondo.
.jpg)
